Kau sematkan perlahan rindu bulan di ketiak jantungku
Setelah sekian lama engkau tertunduk didalam diam
Aku menjadi malu kepada matahari
Karena cinta yang kau katakan masih terus kubawa berlari
Sepucuk surat yang kau tulis pada sehelai daun
Kubaca kemarin saat aku melangkahi gunung
Di dalamnya kau bercerita tentang bulir-bulir airmata
Yang sengaja kucipta sebelum aku pergi
Maafkan aku kekasih...,
Langkahku tak tentu arah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar